
Cobaan terus datang silih berganti, hanya dalam hitungan menit, ratusan orang kehilanga sanak familinya. Belum reda rasa prihatin kita terhadap musibah sebelumnya . Kini gempa itu kembali mengguncang saudara-saudara kita di Padang, Sumatra Barat, 30 September lalu.Coba
Hanya seketika bangunan-bangunan tinggi dan rumah-rumah rata dengan tanah, dan seketika pula ribuan orang tertimbun tak berdaya di balik reruntuhan bangunan- Sahlan__ Isra'__ EdHo__IcCanK bangunan itu. Apakah ini sebuah teguran dari Yang Maha Kuasa?
Masih pantaskah kita berpesta, berhura-hura di antara para saudara kita yang menangis dan menjerit kesakitan. Masih pantaskah kita tidur nyenyak dengan selimut tebal sementara ada saudara kita yang terpaksa tidur di bawah tenda darurat dengan rasa dingin dan lapar? Sekali lagi, mereka adalah saudara kita. Maka sepatutnyalah kita mengulurkan tangan untuk mereka para korban. Sekiranya dengan uluran tangan kita, kesedihan dan kesakitan mereka dapat terlupakan sejenak.
Berbagai macam opini muncul dari mulut masyarakat mengenai musibah gempa yang ada di Indonesia ini. Ada yang mengatakan bahwa memang di Indonesia banyak terdapat pusat gempa, ada yang mengatakan bahwa ini semua merupakan teguran dari Yang Maha Kuasa, bahkan ada yang menyangkutpautkan ini semua dengan Presiden kita, yang katanya tidak di terima oleh alam.
Bagaimana nasib negara kita di masa yang akan datang? Sampai kapan musibah gempa dan sebagainya akan terus terjadi di Indonesia? Belum cukupkah ribuan anak yang menjadi korban kehilangan orang tuanya?
Timbulnya pertanyaan mengapa negara kita ini dikatakan sebagai tempat rawan gempa? Dikarenakan karena adanya beberapa faktor. Yakni karena adanya pergeseran lempengan pada permukaan bumi sehingga terbentuknya patahan yang membuat permukaan bumi tidak rata, disebut gempa tektonik. Ada juga gempa vulkanik.
Menurut Uztad Jamaluddin selaku guru Geografi di Pesantren IMMIM Putra, gempa vulkanik disebabkan oleh meletusnya gunung berapi dengan kekuatan tertentu yang menyebabkan getaran sehingga timbul patahan yang membuat permukaan bumi menjadi rata.
Sementara salah satu santri Immim Putra, Achdar, mengatakan, gempa terjadi bukan karena faktor geografis saja, melainkan karena ulah tangan manusia itu sendiri. Lain lagi dengan Ardhan, ia berpendapat, daerah Indonesia banyak dilalui oleh jalur gempa dan pertemuan antar lempeng yang berpotensi besar terjadi gempa.
By the way, intinya gempa tuh terjadi karena ulah kita sendiri guys. So, lets keep our environment clean supaya negara tercinta kita ini gak dilanda oleh bencana-bencana yang bisa ngerusakin aktivitas kita.(keker,ichsan_eDHo)
Coba Klik di Harian Fajar atau buka di www.Fajar.co.id









0 komentar: